Kecerdikan Arsene Wenger Memilih Pemain Dan Strategi Menjadi Kunci Mengalahkan Chelsea

Arsene Wenger sepertinya akan berada dalam kondisi cukup tenang saat memperingati kepemimpinannya di Arsenal selama 2 dekade. Kemenangan 3 gol tanpa balas atas Chelsea menjadi satu hal yang sangat menggembirakan bagi suporter Arsenal. Terutama setelah Arsenal gagal mencetak gol di 6 pertandingan terakhir melawan Chelsea di Liga Primer Inggris dan hanya mampu meraih 2 angka dari 6 pertandingan tersebut. Arsenal dikalahkan Chelsea 2 kali di pertandingan liga musim lalu dan selalu kehilangan pemain karena mendapat kartu merah pada laga kandang maupun tandang. Jika Arsenal mampu mempertahankan performa dan Arsene Wenger mampu meramu strategi yang tepat saat melawan tim – tim lain maka Arsenal berpeluang mengalahkan tim manapun.

Kecerdikan Arsene Wenger Memilih Pemain Dan Strategi Menjadi Kunci Mengalahkan Chelsea

Arsenal yang memenangkan gelar juara Liga Primer Inggris yang terakhir kali pada 12 tahun lalu tengah berusaha mengembalikan reputasi mereka. Arsene Wenger berhasil membangun tim Arsenal yang memainkan sepakbola atraktif; namun seringkali gagal memenangkan pertandingan karena lemahnya penyelesaian akhir. Wenger secara mengejutkan membangkucadangkan Olivier Giroud dan memainkan Alexis Sanchez, Alex Iwobi, Theo Walcott dan Mesut Ozil sebagai pengisi lini serang Arsenal. Memainkan pemain yang terbilang lemah dari segi kekuatan fisik memberi kelebihan kecepatan pada pilihan pemain Wenger. Sang manajer memainkan sepakbola pressing tinggi saat kehilangan bola yang didukung oleh kinerja tinggi para pemain Arsenal.

(Baca juga: Keinginan Atonio Conte untuk belanja pemain)

Kecepatan Alexis Sanchez terlihat sangat menyulitkan Branislav Ivanovic dan Gary Cahill. Kesalahan backpass Ivanovic dan lambatnya Cahill bereaksi memberi kesempatan bagi Alexis Sanchez untuk mencuri bola dan mencetak gol ke gawang Thibaut Courtois. Kerja sama Iwobi dan Ozil menjadi instrumen penting bagi gol kedua Arsenal. Kedua pemain bertukar umpan sebelum Iwobi memberi umpan pada Hector Bellerin yang berlari kencang ke kotak penali Chelsea untuk memberi umpan bagi Theo Walcott. Arsenal yang biasanya mengendurkan tekanan setelah unggul lebih dari 1 gol terus menekan Chelsea. Gol ketiga Arsenal memperlihatkan lemahnya koordinasi lini belakang Chelsea; permainan 2 lawan 2 antara Alexis Sanchez dan Mesut Ozil melawan Gary Cahill dan David Luiz diakhiri dengan sebuah tendangan Ozil yang tidak sempurna namun masih mampu mengirim bola ke gawang Courtois.

Barcelona Menang 5 – 0 Atas Sporting Gijon Meski Tanpa Lionel Messi

Kehilangan seorang Lionel Messi yang mengalami cedera ternyata tidak terlalu mempengaruhi produktivitas gol Barcelona. Kemenangan besar 5 – 0 Barcelona atas Sporting Gijon juga menunjukkan kualitas dan kedalaman skuad yang kini dimiliki oleh Luis Enrique. Neymar mencetak 2 gol di El Molinon dan Luis Suarez, Rafinha serta Arda Turan masing – masing mencetak 1 gol ke gawang Sporting Gijon. Ujian lebih berat akan dijalani Neymar dan kawan – kawan pada pertengahan pekan nanti saat Barcelona bertemu dengan Borussia Monchengladbach di ajang Liga Champions Eropa. Luis Enrique sepertinya tidak terlalu khawatir dengan kondisi skuad meski tidak dapat memainkan Messi yang masih dalam masa pemulihan cedera.

Barcelona Menang 5 – 0 Atas Sporting Gijon Meski Tanpa Lionel Messi

Perkembangan positif diperlihatkan oleh seorang Sergi Roberto yang kini dimainkan sebagai bek kanan. Kepergian Dani Alves pada bursa transfer musim panas ke Juventus dan cedera yang dialami Aleix Vidal memang membuat Barcelona kehabisan pemain di posisi bek kanan. Sergi Roberto menjadi pemain yang dipilih Enrique untuk mengisi posisi tersebut dan menunjukkan performa bagus dalam bertahan. Kemampuan menyerang pemain yang sebenarnya adalah seorang gelandang tersebut menjadi kelebihan tersendiri bagi skuad Barcelona. Neymar terbukti mampu menggantikan peran Messi seperti tahun lalu saat Barcelona mampu memenangkan 7 dari 8 pertandingan meski tanpa Messi yang mengalami cedera lutut. Barcelona menunjukkan kemampuan menyerang dan bertahan yang sangat baik dengan melakukan pressing tinggi dan cukup efektif dalam menyelesaikan peluang.

Sergi Roberto menjadi pemain yang sangat menonjol berkat 2 assist yang ia catat pada pertandingan tersebut. Ia juga terlibat dan menjadi bagian penting dari gol ketiga Barcelona. Jeremy Mathieu menunjukkan peningkatan performa dengan kemampuan menghalau bola – bola atas dari Sporting Gijon. Mathieu yang dimainkan bersama Javier Mascherano saat Barcelona dikalahkan Alaves terlihat jauh lebih tenang saat mendampingi Gerard Pique. Arda Turan yang kini dimainkan sebagai gelandang terlihat nyaman di posisi barunya setelah Luis Enrique memilih Rafinha untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Lionel Messi. Kedua pemain tersebut menjawab kesempatan bermain yang diberikan manajer dengan keberhasilan masing – masing pemain mencetak sebuah gol.

Gol Antoine Griezmann Membawa Atletico Madrid Menang 1 – 0 Atas Deportivo La Coruna

Atletico Madrid harus berjuang keras untuk memenangkan pertandingan kandang melawan Deportivo La Coruna. Sebuah gol dari penyerang Antoine Griezmann menyelamatkan 3 poin bagi Atletico Madrid dan menjaga peluang untuk terus bersaing dengan Barcelona dan Real Madrid. Publik Vicente Calderon harus menanti hingga menit 70 untuk melihat gol tercipta pada pertandingan tersebut. Gol tersebut mengakhiri kegagalan para pemain Atletico Madrid memanfaatkan peluang mencetak gol meski Deportivo La Coruna harus bermain dengan 10 pemain pada babak kedua. Faycal Fajr mendapat 2 kartu kuning dan diusir wasit dari lapangan setelah melakukan pelanggaran keras; pemain tengah asal Maroko tersebut mendapat kartu kuning kedua saat babak pertama telah memasuki injury time sehingga membuat Deportivo La Coruna memulai babak kedua dengan 10 pemain.

Gol Antoine Griezmann Membawa Atletico Madrid Menang 1 – 0 Atas Deportivo La Coruna

Melawan 10 pemain Deportivo La Coruna ternyata masih memberi para pemain Atletico Madrid kesulitan yang serius. Antoine Griezmann sempat membuat peluang bagus saat ia melakukan tendangan melebar setelah tinggal berhadapan dengan penjaga gawang di depan Deportivo La Coruna. Penyerang 25 tahun tersebut sempat mencetak gol saat babak kedua baru dimulai; namun gol tersebut dianulir wasit karena Griezmann telah berdiri pada posisi offside. Beberapa saat kemudian; peluang bagus Angel Correa dari jarak dekat berhasil dimentahkan penjaga gawang German Lux. Griezmann kemudian membalas kesalahan yang ia lakukan dengan penyelesaian sempurna untuk membelokkan umpan silang Kevin Gameiro di menit 70.

 

Produktivitas Griezmann sempat dipertanyakan pada awal musim; namun pemain yang kini memutuskan untuk tidak diwakili agen tersebut kembali menemukan ketajaman di depan gawang lawan. Berkat tambahan 1 gol tersebut; Antoine Griezmann telah mencetak 5 gol di pertandingan La Liga dan menyamai jumlah gol yang dicetak Luis Suarez bagi Barcelona. Berkat gol yang membawa kemenangan di Vicente Calderon tersebut; Atletico Madrid kini mengumpulkan total nilai 12 di 6 pertandingan liga. Atletico Madrid berselisih 2 angka dengan Real Madrid dan 1 angka saja dari Barcelona yang berada di peringkat 1 dan 2 klasemen sementara La Liga. Atletico Madrid di peringkat 3 masih ditempel ketat oleh Villarreal dan Athletic Bilbao yang mengumpulkan nilai sama namun kalah dalam produktivitas gol.

Inter Milan Ditahan Imbang Bologna 1 – 1 Di San Siro

Bologna memberi ujian serius bagi Inter Milan pada pertandingan di Stadion San Siro kota Milan. Frank De Boer yang tengah mengejar kemenangan beruntun keempat gagal memanfaatkan laga kandang tersebut. Bahkan Inter Milan dikejutkan dengan sebuah gol dari Mattio Destro saat pertandingan memasuki menit 14. Mantan penyerang Inter Milan tersebut sukses memanfaatkan peluang yang dibuat Simone Verdi untuk membobol gawang Samir Handanovic. Simone Verdi memanfaatkan kesalahan gelandang Geoffrey Kondogbia yang kehilangan bola sebelum memberi assist pada Destro untuk mencetak gol ketiganya di musim ini. Manajer Frank De Boer melalukan perubahan taktik dengan menarik keluar Geoffrey Kondogbia dan memasukkan Assane Gounouri; pergantian pemain tersebut mengubah permainan dan sebuah tendangan voli Ivan Perisic yang memanfaatkan umpan silang Antonio Candreva akhirnya mampu menyelamatkan Inter Milan dari kekalahan saat pertandingan babak pertama memasuki menit 37.

Inter Milan Ditahan Imbang Bologna 1 – 1 Di San Siro

Para pemain Bologna berusaha mengembalikan keunggulan dengan melakukan serangan balik cepat. Simeone Verdi dan Blerim Dzemaili sempat mendapat peluang; namun keduanya masih gagal mencetak gol. Peluang memenangkan pertandingan sempat diperoleh anak asuh Frank De Boer melalui Ranocchia yang menerima umpan dari Ivan Perisic saat pertandingan babak kedua memasuki injury time. Namun sundulan kepala pemain belakang tersebut masih melebar sehingga Inter Milan gagal menjaga jarak dengan Juventus yang kini berada di puncak klasemen dengan selisih 4 angka.

Persaingan di papan tengah Liga Serie A Italia terbilang cukup ketat hingga pekan keenam musim ini. Inter Milan, Napoli dan Juventus mampu bertahan di papan atas dengan selisih yang terbilang tipis. Juventus berada di puncak klasemen dengan nilai 15 dan Napoli berada di peringkat kedua dengan selisih nilai 1 angka saja. Sedangkan Inter Milan yang berada di peringkat 3 telah mengumpulkan nilai 11. Sementara itu AS Roma, Lazio, AC Milan, Chievo Verona dan Bologna berada di peringkat 4 hingga 8 dengan nilai sama 10. Kegagalan Inter Milan di San Siro melanjutkan tren positif dengan 2 kemenangan beruntun memberi resiko tergusur oleh tim – tim di bawahnya jika kembali gagal menang pada pertandingan berikutnya.

Kevin De Bruyne Cedera Saat Manchester City Menang 3 – 1 Atas Swansea City

Manchester City mempertahankan catatan sempurna dengan kemenangan 100{248b8d84f5c0a874bafa5cf8bdfd6b771ad875ec0a9f4d6da21d6655cc8a48c0} setelah kembali mampu mengalahkan Swansea City dengan skor 3 – 1. Namun kemenangan tersebut harus dibayar dengan cedera hamstring yang dialami oleh gelandang serang Kevin De Bruyne. Pemain internasional Belgia tersebut dikabarkan harus absen selama 4 pekan untuk menjalani proses pemulihan cedera tersebut. De Bruyne ditarik keluar pada menit 81 pada pertandingan melawan Swansea City dan dipastikan akan absen pada pertandingan Liga Champions Eropa melawan Glasgow Celtic dan pertandingan Liga Primer Inggris melawan Tottenham Hotspur dan Everton. Manchester City mengalami kesulitan membongkar pertahanan Swansea City meski kemudian dapat mencetak 3 gol dan memenangkan pertandingan meski tetap harus kebobolan 1 gol.

Kevin De Bruyne Cedera Saat Manchester City Menang 3 – 1 Atas Swansea City

Jika kondisi De Bruyne telah pulih; maka gelandang enerjik tersebut mungkin dapat dimainkan saat Manchester City menjalani laga tandang ke Camp Nou pada tanggal 19 Oktober nanti. Tim nasional Belgia juga akan kehilangan De Bruyne pada 2 laga kualifikasi Piala Dunia 2018 saat melawan Bosnia Herzegovina dan Gibraltar pada tanggal 7 dan 10 Oktober. Manajer Pep Guardiola mengakui bahwa Kevin De Bruyne mengalami cedera; namun masih belum memberikan konfirmasi mengenai cedera apa yang dialami pemainnya tersebut. Guardiola menyebut cedera yang dialami De Bruyne kemungkinan adalah cedera otot; namun sang manajer mengaku tidak dapat berkomentar banyak dan akan menunggu hasil pemeriksaan dokter setelah tim kembali ke Manchester.

(Baca juga: Masa bulan madu Mourinho berakhir)

Cedera yang dialami Kevin De Bruyne sepertinya tidak terlalu merisaukan Pep Guardiola mengingat masih ada cukup banyak pemain yang dapat dimainkan di posisi gelandang serang. Sementara itu; performa bagus Sergio Aguero menjadi berita bagus setelah penyerang Argentina tersebut mencetak 2 gol saat mengalahkan Swansea City. Sergio Aguero telah mencetak total 11 gol di musim ini; gol ke-10 Aguero dicetak melalui open play dan gol ke-11 dicetak melalui titik penalti dengan eksekusi penalti Panenka yang sempurna. Catatan 11 gol di 6 pertandingan yang dijalani Aguero terbilang istimewa; namun Pep Guardiola menyebut performa Aguero masih dapat ditingkatkan.

Nice Sukses Memuncaki Klasemen Ligue 1 Dan Menambah Jarak Dengan Paris Saint Germain

Nice sukses menyodok ke puncak klasemen Ligue 1 berkat kemenangan 1 – 0 atas AS Nancy. Sebuah gol yang dicetak Alassane Plea cukup untuk memberi tambahan 3 angka bagi Nice dan membawa mereka ke puncak klasemen Ligue 1 setelah mengalahkan AS Nancy. Gol yang dicetak Plea di dalam kotak penalti Nancy tersebut memberi kemenangan kelima dari 7 pertandingan Ligue 1 yang telah dijalani. Kemenangan tandang Nice diperoleh berkat gol Alassane Plea di menit 60 yang diawali dengan umpan terukur dari Valentin Eysseric. Kedatangan Lucien Favre di kuris manajer Nice menggantikan Claude Puel pada awal musim ini ternyata memberi angin segar. Mantan manajer Borussia Monchengladbach tersebut mampu mengoptimalkan potensi pemain – pemain Nice dan memberi dampak positif pada performa seorang Mario Balotelli.

Nice Sukses Memuncaki Klasemen Ligue 1 Dan Menambah Jarak Dengan Paris Saint Germain

Berkat kemenangan di pekan ke-7 tersebut; Nice telah mengumpulkan nilai 17 dan berselisih 1 poin dari AS Monaco di peringkat 2 dan 3 poin dari Toulouse di peringkat 3. Kekalahan kedua yang dialami Paris Saint Germain memberikan tekanan serius pada manajer Unay Emery dan memaksa juara bertahan Ligue 1 tersebut tercecer di peringkat 4 dengan nilai 13; sama dengan Bordeaux dan Metz yang berada di peringkat 5 dan 6. Paris Saint Germain secara mengejutkan dikalahkan Toulouse dalam laga tandang dengan skor 0 – 2. Kehilangan Serge Aurier karena mendapat kartu kuning kedua dan lemahnya penyelesaian akhir menjadi masalah yang gagal diatasi Paris Saint Germain saat melawan Tolouse. Performa bagus penjaga gawang Alban Lafont di bawah mistar gawang Toulouse juga menjadi penghalang para pemain depan Paris Saint Germain untuk mencetak gol.

 

(Baca juga: Jadwal berat Borussia Dortmund di Bundesliga)

 

Mantan pemain sayap tim nasional Perancis Jerome Rothen yang pernah berseragam Paris Saint Germain antara tahun 2004 hingga 2010 menyebut ketergantungan pada Zlatan Ibrahimovic menjadi masalah serius PSG musim ini. Rothen mengatakan Ibrahimovic seringkali menjadi sosok yang mengubah pertandingan berkat kemampuannya mencetak gol meski minim dukungan dari pemain lain. Edinson Cavani, Lucas Moura dan Angel Di Maria kini menjadi tumpuan lini depan Paris Saint Germain; namun ketiganya gagal mengubah keadaan saat dikalahkan Toulouse.

Masa Bulan Madu Jose Mourinho Di Manchester United Telah Berakhir

Jose Mourinho, Liga Primer Inggris – Penampilan buruk Wayne Rooney bukanlah satu – satunya masalah yang dihadapi Manchester United dan menyebabkan 3 kekalahan beruntun di Liga Primer Inggris dan Liga Eropa. Harus diakui bahwa penampilan Rooney tengah menurun; namun sebagai kapten dan legenda klub ia tetap memiliki peran cukup penting di lapangan. Pemain 30 tahun tersebut telah memenangkan semua gelar prestisius selama 12 tahun berseragam Manchester United dan catatan 249 gol hanya berselisih 3 gol lagi untuk menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi Setan Merah. Fakta bahwa ia disukai oleh Jose Mourinho dan menjadi pemain tim yang siap dimainkan di posisi manapun di lini serang menjadi hal lain yang membuat posisi Rooney sulit digantikan.

Masa Bulan Madu Jose Mourinho Di Manchester United Telah Berakhir

Rooney tetap dimainkan sebagai pemain di belakang penyerang utama oleh Mourinho pada beberapa pertandingan terakhir meski Marcus Rashford, Juan Mata, Ander Herrera dan Henrikh Mkhitaryan juga dipastikan ingin mendapatkan posisi tersebut. Paul Pogba dimainkan pada posisi tersebut saat melawan Feyenoord; namun gagal memberi kesan positif. Jika saja Rooney mendapat kartu merah pada pertandingan melawan Watford karena berdebat dengan wasit setelah sebelumnya melanggar Roberto Pereyra dan mendapat kartu kuning; maka Mourinho akan berada pada posisi yang lebih mudah untuk mencoba pemain lain di posisi Rooney.

 

Masalah lain dari Manchester United ada pada performa Anthony Martial yang menurun dan kesulitan Zlatan Ibrahimovic membangun kerja sama dengan tim. Waktu memang seringkali dibutuhkan untuk mendapatkan kerja sama terbaik. Sir Alex Ferguson butuh waktu 2 bulan untuk mematangkan duet Andy Cole dan Dwight Yorke; hanya saja Mourinho tidak memilih mengakui masalah membangun kerja sama dan menyalahkan wasit pada 3 kekalahan yang dialami. Mencoba Starting XI tanpa Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic atau setidaknya tanpa Ibrahimovic dapat menjadi sebuah perjudian menarik untuk dilakukan Mourinho. Ujian selanjutnya adalah melawan Leicester City sebelum melawan Stoke City yang juga tengah mengalami penurunan performa. Pekan yang berat bagi Mourinho akan terjadi saat Manchester United harus melawan Liverpool dan Chelsea dengan jarak 1 pekan.

Borussia Dortmund Bersiap Menjalani Jadwal Berat Dalam Beberapa Pekan Mendatang

Ujian serius akan dihadapi Borussia Dortmund di kompetisi Bundesliga saat melawan VfL Wolfsburg. Setelah menang mengesankan dengan skor 6 – 0 saat melawan Legia Warsaw di Liga Champions Eropa dan Darmstadt di Bundesliga. Jadwal padat dengan 7 pertandingan selama 21 hari akan menjadi ujian serius bagi tim asuhan Thomas Tuchel. Melawan Wolfsburg yang tidak terkalahkan di 3 pekan pertama Bundesliga akan menjadi salah satu pertandingan yang menguji konsistensi Borussia Dortmund; terlebih lagi setelah mereka sempat kalah 0 – 1 dari Leipzig di pekan kedua Bundesliga. Jika ujian melawan Wolfsburg dapat dijalani dengan sukses; pertandingan melawan Freiburg dan Real Madrid telah menanti Marco Reus dan kawan – kawan.

Borussia Dortmund Bersiap Menjalani Jadwal Berat Dalam Beberapa Pekan Mendatang

Manajer Thomas Tuchel masih belum dapat memainkan Andre Schurrle pada pertandingan melawan Wolfsburg. Mantan pemain Wolfsburg tersebut mengalami cedera lutut yang terkilir saat menjalani latihan sebelum pertandingan Liga Champions Eropa melawan Legia Warsaw. Pemain lain yang sepertinya masih belum akan masuk ke dalam daftar pemain adalah Sven Bender dan Nuri Sahin. Bender masih belum mengikuti latihan setelah mengalami cedera pada semifinal Olimpiade Rio 2016 lalu; kemudian bermain di partai final melawan Brazil selama 120 menit yang membuat proses pemulihan cedera menjadi semakin panjang. Sedangkan Nuri Sahin sebenarnya dalam kondisi fit; namun Tuchel sepertinya lebih menyukai pemain dengan kemampuan bermain di beberapa posisi untuk dimasukkan ke dalam daftar pemain. Matthias Ginter dan Julian Weigl sepertinya masih akan menjadi pemain yang lebih diutamakan Tuchel dibandingkan Sahin.

 

Kedatangan Raphael Guerreiro juga menjadi masalah baru bagi Sahin setelah pemain Portugal tersebut tampil bagus meski baru menjadi starter pada 2 pertandingan. Gelandang 22 tahun tersebut memperlihatkan kecerdikan penempatan posisi, dribel yang rapi serta passing akurat saat dimainkan melawan Darmstadt dan Legia Warsaw. Raphael Guerreiro memiliki gaya bermain yang serupa dengan Ilkay Gundogan yang telah dijual ke Manchester City. Hal tersebut sepertinya menjadi alasan mengapa Tuchel menyukai Guerreiro yang juga memperlihatkan kemampuan eksekusi bola mati dan teknik bagus dalam menembak ke gawang lawan.

Tite Membangun Tim Nasional Brazil Menggunakan Pondasi Dunga

Meskipun gagal memberikan prestasi terbaik bagi tim Nasional Brazil sebagai manajer; namun tanpa banyak disadari ternyata Dunga memiliki peran penting bagi sukses Tite menangani tim nasional Brazil. Tite memiliki pendekatan yang berbeda dalam strategi dan formasi dengan Dunga karena memiliki pengaruh sepakbola Eropa. Bagaimana Tite mengimplementasikan formasi yang serupa dengan apa yang dilakukan Dunga menjadi lebih efektif merupakan buah dari kecerdikan sang manajer. Tite juga menggunakan gaya pendekatan berbeda dengan para pemain. Berbeda dengan gaya Dunga yang keras; Tite berusaha membangun kebersamaan dalam tim serta memberi kepercayaan pada pemain – pemain bagus yang selama ini dilewatkan atau masuk dalam daftar hitam Dunga.

Tite Membangun Tim Nasional Brazil Menggunakan Pondasi Dunga

Tite membawa kembali Thiago Silva yang merupakan salah satu bek tengah terbaik dunia; namun tidak pernah dilirik oleh Dunga. Tite juga membawa kembali Marcelo di posisi bek sayap kiri setelah sang pemain mengalami hubungan yang buruk dengan Dunga. Kembalinya kedua pemain tersebut ternyata berdampak besar bagi keharmonisan tim. Dunga suka memainkan 2 gelandang tengah dan memilih Renato Augusto dan Elias yang mampu bergerak naik turun. Renato merupakan pemain bertipe melakukan passing; sedangkan Elias banyak berlari dengan membawa bola. Di kedua sisi pemain tersebut terdapat 2 pemin sayap; ditambah dengan Neymar sebagai 1 penyerang tunggal dan 1 gelandang jangkar pada diri Luiz Gustavo. Formasi tersebut terlihat seperti 4 – 3 – 3; namun Tite dengan pendekatan sepakbola Eropa menerjemahkan formasi tersebut menjadi 4 – 1 – 4 – 1.

 

Formasi yang ideal untuk mengakomodir pergerakan pemain – pemain di sisi sayap dan memberi kesempatan pada Renato Augusto dan Elias untuk bergerak naik dan menyerang. Tite juga memainkan Casemiro sebagai gelandang jangkar; sama seperti yang dilakukan Dunga saat Copa America. Hanya saja; formasi dan gaya bermain Tite mampu mengoptimalkan jangkauan dan kemampuan passing seorang Casemiro. Tite pada dasarnya memainkan sepakbola dengan formasi serupa dengan Dunga; karena alasan itulah ia tidak butuh waktu lama untuk melakukan penyesuaian dan adaptasi pemain untuk segera memberi hasil positif di 2 pertandingan pertamanya. Tite mengatakan bahwa dirinya ukanlah manajer yang pertama mengimplementasikan formasi 4 – 1 – 4 – 1 bagi tim Brazil; namun Dunga.

Antonio Conte Masih Ingin Membeli Pemain Belakang Di Bursa Transfer Musim Dingin Nanti

Antonio Conte, Liga Primer Inggris – Meski bursa transfer musim dingin baru akan dibuka pada bulan Januari nanti. Chelsea sepertinya telah mulai memantau beberapa pemain yang tengah diincar untuk didatangkan ke Stamford Bridge pada bursa transfer musim dingin mendatang. Manajer baru Antonio Conte sempat menambahkan 2 pemain belakang saat menyelesaikan transfer David Luiz dan Marcos Alonso di hari terakhir bursa transfer musim panas lalu. Sang manajer dikabarkan masih ingin mendapatkan pemain baru di posisi pemain bertahan guna mematangkan strategi yang ia rancang untuk Chelsea. Usia John Terry yang kini memasuki 36 tahun dan fakta bahwa penampilan David Luiz masih belum membaik sepertinya menjadi alasan mengapa sang manajer masih ingin menambah pemain baru.

Antonio Conte Masih Ingin Membeli Pemain Belakang Di Bursa Transfer Musim Dingin Nanti

Chelsea dikabarkan ingin mendatangkan pemain Inggris Raya di posisi pemain bertahan pada bursa transfer musim dingin nanti. Beberapa nama telah disebut – sebut menjadi target utama Chelsea untuk dibawa ke Stamford Bridge. Nama Ben Davies dari Tottenham Hotspur dan Michael Keane dari Burnley disebut – sebut sebagai pemain yang sangat diinginkan oleh Antonio Conte. Meskipun begitu; rencana tersebut mungkin tidak akan berjalan mulus begitu saja mengingat Tottenham Hotspur dan Burnley dipastikan tidak ingin kehilangan pemain penting di pertengahan musim. Pihak Burnley dikabarkan tengah menawarkan kontrak baru kepada Michael Keane; sedangkan pihak Tottenham Hotspur juga tengah aktif memperpanjang kontrak pemain – pemain yang diproyeksikan menjadi bagian rencana jangka panjang Mauricio Pochettino di White Hart Lane.

 

Nama pemain Middlesbrough Ben Gibson juga disebut – sebut sebagai target yang diinginkan oleh Antonio Conte. Ben Gibson sepertinya disiapkan sebagai rencana cadangan jika Ben Davies ataupun Michael Keane gagal didatangkan ke Stamford Bridge. Chelsea dikabarkan siap mengajukan tawaran sebesar 20 juta Poundsterling untuk mendapatkan Ben Davies dari Tottenham Hotspur. Pemain internasional Wales berusia 23 tahun tersebut dapat dimainkan sebagai bek kiri pada formasi 3 pemain belakang ataupun bek sayap kiri saat menggunakan formasi 4 pemain bertahan. Antonio Conte sepertinya ingin mencoba menggunakan formasi 3 pemain belakang yang sukses ia kembangkan di Juventus; namun tetap tidak ingin dapat memainkan pola 4 pemain bertahan pada kondisi tertentu.